About Ummynda

•10 Juni 1988 •Ummi Dynda •Pejuang Syariah-Khilafah •Housewife •Midwife •Master of Ceremonies •Blogger •Sanguine •Super audio •Super moody •B-type

Dynda didzalimi, Ummi harus bagaimana?!

Dynda di rumah nenek Ummi didzalimi terus sama sepupunya, dilemparin air mineral gelasan sampe pecah, dilemparin boneka segede gaban sampe jungkel, dilemparin es bonbon, seluruh maenan Dynda juga diambil, dimaenin dg kasar semau jidat….Na’udzubillah…

Ummi bingung harus bersikap gimana.
Mau ngajarin Dynda arti mengalah, tapi koq ya ilmu ikhlas Ummi belom nyampe sana,
ibu mana yg ga sesak & ga pengen marah saat liat anaknya sekecil ini terus didzalimi, walau Dynda nya juga ga nangis, & Umminya juga diem aja berusaha tetap tersenyum, mencoba menahan emosi….

Sempat terlintas sejenak keinginan untuk nyuruh Dynda bales,
tapi ini jelas SALAH, mengajarkan sifat mendendam pada anak, mengajarkan dzalim dibalas dzalim, kasar dibalas kasar.
NO!!!
Jelas bukan ini yg kami inginkan tumbuh dalam pribadi putra-putri kami.

So,,,pilihan terbaik pada akhirnya adalah membawa Dynda pulang kerumah sendiri.

Sampe di rumah, buka-buka kembali buku parenting.

Lalu menemukan Catatan tentang:
– Memberi pelajaran pada anak untuk ikhlas berbagi mainan, berbagi rejeki.
– Mengajarkan anak arti resiko dalam setiap kehidupan bersosialisasi.
– Mengajarkan anak arti tegas, dan tegas tidak sama dengan keras…tegas tidak membuat hilangnya teman, sedangkan keras mengakibatkan sebaliknya.

Hehhhh, sulit memang.
Tapi toh ilmu tidak akan menjadi ilmu jika tidak diasah & diamalkan 🙂

Bismillahi…

“sudah sejauh mana aku mengantar kedua orang tuaku ke pintu surga??? ataukah aku makin mendekatkan mereka ke pintu neraka???”

Di penghujung sepertiga malam,
Aku menangis tersedu di atas sajadah pemberian suamiku di hari pernikahan kami.

Alhamdulillah Ya Rabb,
Kau masih memberiku kesempatan untuk melembutkan hati dengan sungai kecil ini.

Sungai ini kembali mengalir,
Ah sudah lama sekali aku tak merasakan nikmat seperti ini, menangis di pangkuan kekasih yang Maha Mencintaiku, kekasih yang cinta-Nya sudah lama sekali ku duakan dengan cinta kepada suamiku, kutigakan dengan cinta kepada putriku, kubagi lagi dengan cinta kepada orang tuaku, adikku, keluargaku, kepada hartaku, kepada duniaku.

Continue reading

Keberhasilan Menyusui Didapat Karena Usaha yang Keras, BUKAN Karena Keberuntungan!!!

Jadi ingat beberapa waktu lalu, di sebuah pusat perbelanjaan di kota ini.
Saya menyusui Dynda di ruang Ibu & anak yang tersedia di mall itu.
Tak lama dari saya masuk, ada seorang ibu membawa ransel gede banget masuk seorang diri, lalu keluarlah alat tempur seabrek dari dalam ransel itu, saya perhatikan saja sepintas terlihat ada termos kecil untuk air panas, ada botol minum ukuran agak besar yang masih berisi setengahnya, ada botol dot, serta susu formula yang dimasukkan di dalam wadah sejenis toples plastik gitu.

Continue reading

“SEMUA BISA DIJELASKAN DENGAN LOGIKA”

Suamiku penyuka sulap, suka sekali.
Beberapa trik sulap ia kuasai dengan baik, terus terang ini jadi nilai “plus” dia waktu ku kenal pertama kali.

Aku memang tipe penyuka pria unik yang punya hobi unik, dan entah kenapa rasanya aku agak kurang tertarik dengan pria yang (maaf) i called him “pasaran”, seperti yang suka olahraga, otomotif, menyanyi, main musik, dsb.

Aku suka pria yang “berbeda”, di saat pria lain berlomba belajar alat musik, beliau justru memilih trik sulap untuk digeluti.
Di saat pria lain asik berpeluh dengan seragam kumal bercampur lumpur di tengah lapangan, atau pria dengan cemong di muka karena memodifikasi knalpot mobil atau motornya agar terdengar lebih “sangar”, priaku justru memilih Seminar dan setumpuk buku-buku tebal untuk dikencani, bahkan hingga larut malam sekalipun….So sexy nih tipe-tipe gini, pasti pinternya pake banget deh 😛

Bagiku, pria dengan tipikal “berbeda”, tentu akan punya jalan pikiran berbeda pula 🙂

Apa hubungannya dengan judul postinganku ini???
yeps, that’s the point…

Continue reading

Happy 6 monthversarry, my dynda

Enam bulan takdirmu menapaki dunia, menyemarakkan kehidupan kami dengan senyum, tawa, bahkan tangismu yg menurut kami tentu saja tetap lucu dan menggemaskan.

Sebelumnya aku sudah sering melihat bayi, menggendong, memandikan, membedong, bahkan memberi susu melalui botol dot.
Setiap melihat pasien2ku terdahulu, perasaanku tak pernah sesenang ini.
Meski bayi2 itu sungguh lucu & menarik, tetap saja rasanya jauh berbeda dengan 6 bulan belakangan ini.

Ketika mendengar tangismu pertama kalinya.
Ketika ku lihat dg mata kepala sendiri saat tubuhmu meluncur indah keluar dari jalan lahirku.
Ketika kaki2 mungilmu menendang2 perutku & tanganmu meraba2 tubuhku serta lidahmu menjilati dadaku pada proses IMD (inisiasi menyusui dini).
It was amazing, so amazing.

Ketika ku lihat untuk pertama kalinya kau belajar tengkurap di usia ƔåΩƍ baru genap 9 minggu.
Ketika ku lihat posisi tidurmu tak pernah lagi menetap seperti saat bayi dulu.
Ketika ku lihat kau mulai bersuara dan mulai bisa tertawa terkekeh.
Ketika berbagai ekspresi & gaya tidur kau tampilkan dg begitu lucunya.
It was amazing, so amazing.

Ketika tepat di usia 5 bulan kau mulai menggerakkan kakimu dan belajar merangkak.
Ketika hampir seminggu setelah itu menyusul pula kemampuanmu belajar duduk, walau masih geal-geol, hehe.
It was amazing, so amazing.

Ketika seminggu belakangan ini kau benar2 mulai mem”beo”.
Ketika semua liurmu keluar dan muncrat kemana-mana saat kau menirukan suara mobil dari mulut Abi, Ummi, ataupun nenek “brrrrmmmm….”.
Ketika Abi berterik “Aaa”, kaupun menyuarakan sama persis dengan nada ƔåΩƍ persis pula, disertai dengan tawa khas mu ƔåΩƍ terkekeh-kekeh.
It was amazing, so amazing.

Ketika gusi2mu mulai mengeras dan menggigit putingku sambil menariknya keras2.
Ketika kau tertawa mendengar jerit kesakitanku.
Ketika matamu sungguh berat dan kau mulai menempelkan tubuhmu pada tubuhku untuk didekap seerat mungkin.
Ketika saat tidurpun tanganmu masih melambai-lambai mencari mataku, hidungku, mulutku, dan meraba-raba semua ƔåΩƍ bisa dijangkau oleh tangan mungilmu.
It was amazing, so amazing.

Ketika aku harus menarik nafas dalam2 saat melihat ulahmu Чa̅ƞб​​‎​‎​‎​ semakin lincah dan pintar.
Ketika aku melihat buku ƔåΩƍ sobek, bedak ƔåΩƍ tumpah, remot ƔåΩƍ keluar dari plastiknya, tisu ƔåΩƍ terburai dari tempatnya, sprei ƔåΩƍ tertarik dari tepi kasur.
Lagi2 semua sungguh menakjubkan bagiku.

Tak hanya menakjubkan biasa, tapi semua pengalaman ini begitu menyenangkan, so priceless sekali.

Maka, untuk semua kebahagiaan ƔåΩƍ telah ia hadirkan di kehidupanku 6 bulan belakangan ini, tegakah jika aku tak membalasnya dg lebih baik pula???
Oh tentu tidak.

Ku berikan semua ƔåΩƍ terbaik tentunya, mulai dari pakaian, mainan, tempat beristirahat, dan ƔåΩƍ terpenting adalah NUTRISI ƔåΩƍ TERBAIK.

Alhamdulillah, 6 bulan program ASI eksklusif kami lancar dan Ðÿñϑά mendapat gelar S1 ASI eksklusif dari AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia).

Terimakasih untuk Ȁϐϊñϑά ƔåΩƍ juga mendapat gelar “breastfeeding father”, yaitu ayah ƔåΩƍ mendukung penuh dan membantu sang istri selama memberikan ASI bagi anaknya.

Insya Allah kami akan terus menjadi keluarga ASI, keluarga ƔåΩƍ tidak hanya menginginkan kesehatan semata, tapi juga mengharap Ridho dg menjalankan perintah Allah ƔåΩƍ tertera jelas dalam Al-Quran, yaitu untuk menyusui anaknya hingga 2 tahun lamanya.

Aaamiiin Allahumma Aaamiiin…

25 September, tujuh tahun silam

Mungkin kau benar, seseorang tak kan pernah menjadi kupu-kupu sebelum ia melewati proses sebagai ulat yg menjijikkan dan kepompong yg menyedihkan.
Dan aku memang pernah melewati semuanya.

Tapi tak cukup dari semua proses itu.
Kupu-kupu tak mampu terbang sendirian.
Ia membutuhkan teman sebagai penuntun jalan.
Dan aku kupu-kupu bersayap rapuh, yang beruntung menapaki teduhnya hatimu yang rindang.

Tujuh tahun kita bertemu.
Saling jatuh cinta lewat hijab dan jalan dakwah.
Namun jarang sekali mengungkap cinta di antara kita.
Yang tampak justru seringkali hanya saling menampar lewat kata.

Namun dari semua itulah hati kita terpaut.
Tak pernah basa-basi memberikan kritik.
Tak pernah berusaha manis kala memuji.
Juga tak pernah saling membalut empedu dengan buaian coklat manis.
Semua alami tampak apa adanya.

Ratusan kali kita bertengkar.
Ribuan kali kita silang pendapat.
Namun tak satupun yg mampu menggoyah ikatan kita.

Kerap kali kau iri setiap aku mulai mendaki puncak.
Tak terhitung pula berapa kali aku mendengki pada keteguhan hatimu mencintai Ilahi Rabbi.

Kita sudah terlanjur berbeda haluan.
Mungkin pula sudah berbeda tujuan.

Namun perbedaan tak menjadi pemisah kita.
Kekosongan ini tetap hampa tak berisi tanpamu.
Dan kerinduan ini tetap tak terobati sampai kita diizinkan bersama lagi, seperti saat 7 tahun silam.

This is Our September,
Bulan dimana kita memulai segalanya.
(-25 September ’05-)

Akhirnya kk Dynda Beneran Bisa Merangkak

Subhanallah, setelah hampir 2 bulan nunggit-nunggit ga jelas antara mau duduk atau merangkak ƔåΩƍ ϑūℓūan.
Sekarang baru beneran ketauan arahnya.

Ðÿñϑά hampir bisa duduk sendiri, tapi masih harus dibantu dikit2 angkatin badannya.
Dan Ummi banyakan malesnya bantuin Ðÿñϑά, ✗¡✗¡✗¡✗¡✗¡✗¡ 😀
Maklum, Ummi & abi sepakat sebisa mungkin ga pake PRT, walau kadang suka keteteran bagi waktu utk ngurus rumah juga *alesyan* 😛

Balik soal Ðÿñϑά 😀
Kemaren2 sih tanda2nya emang bakal merangkak ϑūℓūan.
Tapi kalo kemaren2 merangkaknya masih pake muka & lutut, nah 2 hari ini Ðÿñϑά mulai beneran merangkak pake lutut & tangan ┐(‾▿‾┐) (┌‾▿‾)┌

Ʋϑåћ lumayan jauh jarak merangkaknya, walau 2-3 langkah merangkak, terus istirahat 2-3 detik juga, disambung merangkak ℓɑ̈ƍi, gitu seterusnya 😛

Mau di foto & direkam kayak waktu dia pertama berhasil tengkurep ϑūℓū, tapi biasalah si Ðÿñϑά mah kalo liat kamera langsung stop semua aktivitas & melototin kameranya aja.
Walau masih mati gaya kalo tiba2 liat kamera, tapi beberapa hari ini kalo mo ambil maenannya Ðÿñϑά Ʋϑåћ ga mau merayap ℓɑ̈ƍi 😀
Alhamdulillah Ya Rabb \☺/

RE-LAKTASI : bukti cinta sang ibu yang sempat gagal

Salut pada seorang ibu muda ƔåΩƍ mengaku sempat gagal memberi ASI eksklusif (ASIX), bahkan sang anak sudah terlanjur mengonsumsi susu formula (sufor), dan ASI sudah betul-betul kering kerontang.
Tapi salutnya, sang ibu tetap punya niat membuncah untuk menjalani proses RE-LAKTASI (menyusui kembali).

Di sinilah terlihat seberapa besar cinta sang ibu pada buah hatinya.
Berapa kali ia terjatuh dan gagal, sebanyak itu pula ia mencoba bangkit dan memperbaiki diri.
Semua hanya karena 1 alasan : “Demi CINTA pada sang buah hati”

Beberapa penelitian pun menyatakan :
Tidak Αϑά satu hal pun ƔåΩƍ bisa membuat jarak antara ibu & anak, kecuali saat si anak berhenti makan dari si ibu, di situlah sedikit demi sedikit jurang tercipta.

Sadarilah, perlahan tapi pasti, seiring dengan bertambahnya usia, seiring dengan beranjak dewasanya sang anak, perlahan dia akan bergerak menjauh dari orang tuanya, dia mulai tau arti mandiri, arti privasi, sampai akhirnya nanti dia menikah, memilih kehidupan terpisah denganmu, sang orang tua.

Dan sebelum masa itu datang, jangan biarkan kita kehilangan kesempatan untuk memeluk anak-anak kita lebih lama, membiarkannya bergantung hanya pada kita.
Membiarkannya merasakan kekaguman akan hangatnya sentuhan & dekapan kita saat memberikan ASI.

Atau kita akan memilih jalan lain….
Membiarkan si anak lebih mengagumi botol dot ketimbang hangatnya dada ibunda??? (˘̩̩̩˛˘̩̩̩ )
Membiarkan si anak menggantungkan kelangsungan hidupnya pada berkaleng-kaleng zat tak bermanfaat bernama sufor???
Membiarkan si anak merasa tak butuh pada ibunya, karena siapapun bisa memberinya makan, mengenyangkan perutnya, menggantikan posisi ƔåΩƍ harusnya HANYA BISA dipenuhi oleh sang ibu???

Wanita,
Tidak mudah memang mengubah telapak kaki menjadi “surga”, dan inilah sebagian dari proses itu.

Jangan cuma puas dengan telapak kaki ƔåΩƍ kau pikir telah betul-betul menjadi surga karena proses di meja persalinan semata,
Jα̲̅ϑîkanlah semua tubuhmu surga bagi bayimu.
Sehingga kelak ketika sang buah hati tumbuh dewasa, dia hanya mengenal 2 surga dalam hidupnya :
1.Surga Sang Ilahi Rabbi,
2.Surga Sang Ibunda Чa̅ƞб​​‎​‎​‎​ tak pernah putus berjuang & berkorban untuknya.

Kalau MAU, Αϑά seribu JALAN.
Kalau TAK MAU, Αϑά seribu ALASAN.

Save your baby, as early as possible.
It’s never too late, IF ONLY you LOVE your baby.
I believe you can do *hugs*
(˘⌣˘)ε˘`)

I believe in you, and will be always like that

Aku tak pernah memujimu tampan, karena aku memang tidak mencintaimu karena itu.
Aku tak pernah memuji posturmu yang besar-tinggi, karena memang aku tidak mencintaimu karena itu.

Aku memuji setiap tetes keringatmu yang jatuh,
Aku memuji setiap derma yang selalu kau sisihkan sebagai pembersih harta,
Aku memuji setiap kejelihan matamu melihat yang hak dan yang bathil.
Karena dari semua itulah aku jatuh cinta.
Karena dari semua itulah aku belajar berbenah.
I believe in you, and will be always like that 🙂