Panduan untuk BB & TB anakku nantinya :)

Ada anggapan yang sangat salah pada masyarakat, bayi dan balita dengan berat badan lebih, dengan pipi tembem dan lipatan pada lengan dan kaki dianggap biasa saja, bahkan dianggap lebih sehat dibandingkan balita dengan berat badan ideal. Para orang tua bahkan merasa bangga bila balita mereka tampak menggemaskan dengan tubuh yang dipenuhi lemak, bukti bahwa orang tua mereka makmur dan bisa membuat balita ‘sehat’.

“Ah, nggak gemuk kok, anak saya sehat,”

“Anak saya ini kelihatan gemuk bawaan lemak bayi,”

Apakah Anda sering menyangkal demikian saat orang lain memberi komentar terhadap buah hati Anda yang memang tampak gemuk dan memang kelebihan berat badan? Tidak hanya Anda dan masyarakat Indonesia saja yang sering berpikir bahwa balita yang gemuk itu sehat, bahkan sampai menyangkal bahwa balita mengalami masalah kegemukan dengan mengatakan balita sehat dan berat badannya normal.

Para Orang Tua Menyangkal Balita Mereka Kegemukan

Dr. Raquel Hernandez, seorang asisten ahli pediatrics dari University of South Florida melakukan sebuah penelitian mengenai masalah tersebut. Beliau dan timnya melakukan penelitian dengan melakukan wawancara pada 150 orang tua yang memiliki anak dalam rentang usia 2 hingga 5 tahun. Mereka diminta untuk menggambarkan kondisi fisik balita mereka, apakah anak-anak mereka gemuk, normal, atau kurus. Dengan berbagai bentuk tubuh yang berbeda, penting bagi orang tua untuk mengetahui batasan mana balita yang kurus, normal dan gemuk.

Dari hasil pengamatan saat wawancara, peneliti menemukan bahwa 33% balita yang masuk dalam daftar penelitian mengalami masalah kelebihan berat badan bahkan obesitas. Parahnya, 83% dari orang tua mereka mengatakan bahwa balita mereka dalam berat badan yang benar dan ideal, sekaligus mengatakan bahwa balita mereka (yang kelebihan berat badan) lebih sehat dibandingkan balita lain (dengan berat badan normal). Sedangkan 55% dari jumlah tersebut mengatakan bahwa ukuran tubuh balita mereka masuk dalam kategori wajar.

Jangan Membodohi Angka Ideal Untuk Balita

Hasil penelitian tersebut tentunya sangat membahayakan kesehatan para balita yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Hanya kurang dari 8% orang tua pada penelitian tersebut yang menghubungi dan berkonsultasi pada dokter anak bahwa balita mereka mengalami kelebihan berat badan dan mengalami kenaikan berat badan yang terlalu cepat pada usia mereka. Selebihnya, para orang tua merasa bahwa balita mereka sehat-sehat saja, padahal angka berat badan balita mereka mengkhawatirkan.

Tidak hanya wanita dan orang dewasa yang berhak atas berat badan ideal, bahkan bayi dan balita harus mendapatkannya. Perubahan perilaku dan menanamkan kebiasaan hidup sehat harus diterapkan para orang tua pada buah hati mereka sedini mungkin, “Kita tidak boleh mengabaikan kesehatan anak-anak dengan menganggap bahwa berat badan berlebih mereka menggemaskan dengan pipi yang tambun dan tidak melakukan hal apapun (untuk membuat berat badan mereka kembali pada angka ideal),” ujar Dr. Hernandez.

Periksa kembali kartu pertumbuhan buah hati Anda. Selalu periksa dengan rutin berapa berat badan mereka, sesuaikan dengan usia dan tinggi badan mereka. Jika sudah menemukan angka yang melebihi angka ideal, segera konsultasikan pada dokter anak, jangan didiamkan dan menganggapnya normal dan menggemaskan. Kebiasaan untuk hidup sehat dengan berat badan yang ideal akan menjadi bekal kesehatan buah hati Anda sepanjang hidup mereka. 

sumber : dari kapanlagi.com

 

Tabel  Berat & Tinggi Badan Rata-Rata  untuk anak berumur 0 – 5 tahun, tanpa membedakan jenis kelamin.

BERAT DAN TINGGI BADAN RATA-RATA

(Umur 0-5 Tahun, jenis kelamin tidak dibedakan)

Umur Berat (Gram) Tinggi (Cm)
Standar 80% Standar Standar 80% Standar

Lahir
0 – 1 Bulan
2 Bulan
3 Bulan
4 Bulan
5 Bulan
6 Bulan
7 Bulan
8 Bulan
9 Bulan
10 Bulan
11 Bulan
12 Bulan

3.400
4.300
5.000
5.700
6.300
6.900
7.400
8.000
8.400
8.900
9.300
9.600
9.900
2.700
3.400
4.000
4.500
5.000
5.500
5.900
6.300
6.000
7.100
7.400
7.700
7.900
50.5
55.0
58.0
60.0
62.5
64.5
66.0
67.5
69.0
70.5
72.0
73.5
74.5
40.5
43.5
46.0
48.0
49.5
51.0
52.5
54.0
55.5
56.5
57.5
58.5
60.0
1 tahun 3 Bulan
6 Bulan
9 Bulan
10.600
11.300
11.900
8.500
9.000
9.600
78.0
81.5
84.5
62.5
65.0
67.5
2 tahun  0 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
9 Bulan
12.400
12.900
13.500
14.000
9.900
10.500
10.800
11.200
87.0
89.5
92.0
94.0
69.5
71.5
73.5
75.0
3 tahun  0 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
9 Bulan
14.500
15.000
13.500
16.000
11.600
12.000
12.400
12.900
96.0
98.0
99.5
101.5
77.0
78.5
79.5
81.5
4 tahun 0 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
9 Bulan
16.500
17.000
17.400
17.900
13.200
13.600
14.000
14.400
103.5
105.0
107.0
108.0
82.585.5
86.5
5 tahun  0 Bulan 18.400 14.700 109.0 87.0

Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI

 

3 thoughts on “Panduan untuk BB & TB anakku nantinya :)

  1. jazakaalloh yo dek tulisannyo, sebenernyo sdh tau tapi kadang2 lupo 🙂 . Alhamdulillah syifa dan husain termasuk kategori ideal sesuai dengan umur mrk masing-masing 😉

    • Ho’oh Yuk, kadang kito sebagai wong tuo yo saposeh yang dak seneng liat baby gendut, tapi kito jugo kadang lupo bahwa obesitas ketika dewasa itu pencetus utamanya adalah obesitas ketika bayi.
      Atau ado jugo bayi yang lincah sangat, tapi BB & TB nyo belum mencapai yang seharusnyo sudah dicapai anak seumurannyo (underweight).
      Dan kito jugo kadang salah kaprah, ciri-ciri bayi sehat bukanlah pada gendut/tembemnya, tapi idealkah pertumbuhan & perkembangan sang buah hati dengan umur yg dimilikinya??? 🙂

      Semoga kita tidak menjadi orang tua yang egois terhadap buah hati kito ye 😉

  2. Aduh Bunda, mohon maaf sekali jika Anda tersinggung dengan postingan ini.

    Terus terang, ini ilmu buat saya, seperti kata kakak sepupu saya “seringkali kita sudah tau, tapi kadang kala kita juga lupa”.
    Nah, makanya saya copas tulisan ini dan dimasukkan ke kategori “catatanku” di blog saya, agar ke depan ini selalu bisa jadi pengingat buat saya 🙂
    Buat kebaikan anak saya nanti koq, ga ada hubungannya dengan anak Bunda atau siapapun 😛

    By the way, tulisan ini satu kata pun tidak ada yang keluar dari jemari saya, termasuk isi dialognya, saya hanya copas dari sumber yang sudah saya cantumkan di atas (dari kapanlagi.com lho!)
    Lucu rasanya kalo Bunda tersinggung & menganggap kapanlagi.com sengaja bikin tulisan tentang keluarga Bunda, emang mereka kenal Bunda? Ga kan?!! 😛

    Jika Bunda mau protes atau mengajukan pendapat berbeda, sok atuh ke situsnya langsung, nih saya ulang sumbernya :
    http://woman.kapanlagi.com/relationship/ibu-bayi-dan-balita/8580-orang-tua-sering-menyangkal-kegemukan-balita.html

    Untuk Bunda, terima kasih sudah dengan setia mengunjungi blog saya 🙂
    *Suami saya kan pinter, jadi ketauan donk kalo Bunda adalah pengunjung setia blog saya*

    Sekali lagi, makasih ya Bunda, semoga bahagia selalu 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *