Review film “Mestakung” di mata saya pribadi

Mestakung, sebuah film yang baru saja kami tonton semalam bersama komunitas blogger wongkito. Berbekal tiket yang jatuhnya jadi seharga Rp 10.000,- karena komunitas kami dapet subsidi 40 voucher @senilai Rp 15.000,- dari pihak produsen film, yah tak lain karena ada antek-antek wongkito yang bekerja di sana tentunya 🙂
Alhamdulillah yah, sesuatu banget lah pokoknya kalo bisa dapetin yang murah2, apalagi kalo gretongan, hihi 😛

mestakung

mestakung

Sejujurnya, kami ga nonton dari awal nih film dikarenakan tiket kami masih disita oleh ibu ini, terpaksa harus menunggunya naik dulu baru bisa masuk 😛
Meski ga nonton dari awal banget, overall filmnya lumayan bagus sih, banyak sisi-sisi mengharukan ketika si Arief (Sayef Muhammad Billah) dengan semangat membara mencari sang ibu (Hermalia Putri) yang sudah 7 tahun menghilang dan dikabarkan menjadi TKI di Singapura.

Sebagai sebuah film motivasi, tentunya Mestakung (Semesta Mendukung) ini cukup menginspirasi saya pribadi. Yah minimal jauh lebih baik lah ketimbang film Indonesia yang berbau “SS” (Setan & Sex).
Semalam, hingga pukul 01.00 WIB saya dan suami masih berdiskusi tentang film ini.
Entah kenapa di kacamata saya pribadi menemukan ada banyak “hal yang sangat disayangkan” di sana-sini film, saya merasa seperti sebuah ide yang kurang matang jadinya, dan ternyata suami sayapun berpendapat yang sama 🙂

[Lanjut yooookkk….]

Mual-Muntah Berlebihan (Hyperemesis) di Awal Kehamilanku

Menyeramkan mungkin judul tulisanku ini, tapi yah karena lagi senang-senangnya menikmati “proses menjadi ibu” ini, meskipun seram dan berat tetap ku hadapi juga dengan sepenuh ikhlas 🙂

So why diriku bikin tulisan dengan judul seperti ini???
Alasannya satu, karena ada banyak orang di luar sana yang kurang/tidak memahami apa yang terjadi dengan kondisi ibu hamil, sehingga ketika melihat/menemukan kasus bumil yang mengalami mual-muntah berlebihan maka langsung dianggap sebagai suatu kesalahan besar, baik dari si calon ibu yang dituduh manja dan malas makan lah sampai si suami yang dituduh tidak memperhatikan istri dan tidak mencukupi gizi istri…hufffff, “What a stupid opinion u have” 🙁

[Lanjut yooookkk….]

Panduan untuk BB & TB anakku nantinya :)

Ada anggapan yang sangat salah pada masyarakat, bayi dan balita dengan berat badan lebih, dengan pipi tembem dan lipatan pada lengan dan kaki dianggap biasa saja, bahkan dianggap lebih sehat dibandingkan balita dengan berat badan ideal. Para orang tua bahkan merasa bangga bila balita mereka tampak menggemaskan dengan tubuh yang dipenuhi lemak, bukti bahwa orang tua mereka makmur dan bisa membuat balita ‘sehat’.

“Ah, nggak gemuk kok, anak saya sehat,”

“Anak saya ini kelihatan gemuk bawaan lemak bayi,”

Apakah Anda sering menyangkal demikian saat orang lain memberi komentar terhadap buah hati Anda yang memang tampak gemuk dan memang kelebihan berat badan? Tidak hanya Anda dan masyarakat Indonesia saja yang sering berpikir bahwa balita yang gemuk itu sehat, bahkan sampai menyangkal bahwa balita mengalami masalah kegemukan dengan mengatakan balita sehat dan berat badannya normal.

[Lanjut yooookkk….]

Tiga Bulan Janinku kini :)

Lebih tiga bulan sudah usia pernikahan kami, dan aku bahagia, sungguh bahagia.
Rasanya sempurna sudah hidupku kini, dicintai oleh lelaki yang aku pilih, dipilih oleh lelaki yang aku cintai, ah begitu indahnya hidupku kini. Ditambah lagi, sebuah anugerah Tuhan yang luar biasa tengah bertumbuh di dalam rahimku, tepat tiga bulan usianya, seorang janin mungil buah cinta kami tengah menantikan saat-saat kelahirannya menjadi seorang khalifah di muka bumi.

[Lanjut yooookkk….]

Hariku Dan Harimu

Telah datang hari, dimana Allah menjadi saksi saat kau lingkarkan ikatan suci di jariku yang kau pilih, walau aku tak sesempurna istri sang Nabi.

Telah datang hari, dimana ku lingkarkan pula sumpah setia di jarimu yang ku pilih sebagai imamku, yang surga-Nya tak bisa kumasuki tanpa Ridho darimu.

Telah datang hari, dimana ku gelar sajadahku dan sajadahmu, kita bersujud dalam sepenggal waktu yang sama, lalu doa darimu ku Amini juga dalam hati, tepat satu shaf di belakangmu.

Telah datang hari, dimana selalu ku nanti alunan tausyiahmu sebagai pengantar tidurku, dan rasa syukurku karna Dia telah memberi cinta yang ku tujukan padamu.

 

Dan nanti…..

Akan datang hari, dimana kau dengungkan Adzan di balik daun telinga sosok mungil yang kelak akan mewarisi sebagian parasku juga sebagian tingkahmu.

Akan datang hari, dimana keteladananmu akan mengiringi tugasku sebagai madrasah bagi keturunan kita.

 

Lalu nanti…..

Akan datang hari, dimana kita akan melihat nisan dan memesan sepetak lahan berdampingan untuk nanti, ketika esok tak terlihat lagi.

Akan datang hari, dimana salah satu dari kita menghadap Ilahi, dengan pendamping hidup soleh & solehah yang selalu setia menemani sampai di akhir perjalanan nanti.

 

Dan Aku…..

Aku akan selalu berdiri di sini, memohon agar Allah tetap mengizinkanku sakinah bersamamu, hingga kelak dikumpulkan kembali dan bertemu di surga abadi.

Aku akan selalu sabar menanti, dimana akan datangnya janji Allah tentang “Hariku dan Harimu”.