Selamat Ultah, Biyah Sayang :*

Lebih dari tiga setengah tahun yang lalu, aku mengenalmu lewat sebuah kebetulan yang singkat.
Amat singkat, hingga tak mungkin rasanya memunculkan rasa cinta seperti yang saat ini ku rasakan terhadap suamiku.

***

Malam itu…
Ah, aku sendiri tak pernah mengingat tanggal dimana dengan tanpa basa-basinya kau menanyakan nomer ponselku.
Aku tak pernah mengenalmu, tak pernah pula bicara denganmu sebelumnya, kita bahkan baru bertatap muka secara langsung untuk kali pertamanya malam itu.
Dan aku sungguh tak memiliki alasan untuk memberimu nomer yang benar.

Tapi kamu bukanlah kamu jika tak mampu mendapatkan apa yang diinginkan.
Dengan segala kecerdikanmu, akhirnya nomerku kau dapatkan, meski hingga detik ini kau tak pernah menanyakan siapa namaku, aku bahkan tak pernah tau darimana kau temukan namaku.

***

10 Mei 2008
Setiap hari berganti, setiap senti pula aku merasa kita mulai dekat.
Tapi aku tau rasa ini bukanlah suka ataupun cinta, meski hubungan kita kini telah bisa disebut “pacaran”.

***

Dua bulan hubungan kita kini, rasaku padamu tetap hampa tak berisi.
Dan seperti jawabanku atas “pernyataan cintamu” tempo hari : “aku masih mencintainya, dan aku tak kan menunggu dia berkata 2x untuk memintaku kembali.”
Namun kau tak bergeming, kau masih bertahan dalam hubungan ini meski akhirnya secara nyata aku menghianatimu. Bodoh!

***

Aku ingat hari itu, hari pertama Idul Fitri di tahun 2008,
kamu datang bersamaan dengan kedatangannya.
Kalian berkenalan di garasi rumahku layaknya dua jagoan yang siap bertarung.

Namun semua mata saat itu melihat dua perbedaan yang sungguh nyata :
Kamu yang pendiam dan dingin – sedang dia yang ramah dan penuh santun ; Kamu yang berkulit agak gelap dan tampang biasa saja – sedang dia yang kata orang berparas tampan bak Roger Danuarta ; kamu yang pengangguran – sedang dia yg telah berkarir baik di sebuah Bank swasta ternama ; kamu yang hanya memiliki satu-satunya “bebek” hasil kreditan dari keringatmu sendiri – sedang dia yang saat itu turun dari “Jazz”, hadiah terbaru dari sang papa atas lulusnya kuliah lanjutannya (dan itu bukan satu-satunya tunggangan yang dia punya : yang aku tau dia punya 3 mobil lain yg tak kalah mahalnya, 1 motor bebek, dan 2 motor besar yg bergengsi di tahun itu, tentu saja semua kepunyaan sang PAPA).

Sejak saat itu, semua lingkunganku tentu saja berpihak padanya, bukan hanya karna semua kelebihannya yang sudah jelas tak mampu kau saingi, tapi juga karna kami memang telah lama bersama, bahkan jauh sebelum kau datang.
Sekejap kami dipisahkan oleh keadaan, yang akhirnya membuatmu terlanjur mengisi ruang kosong antara aku dan dia.

Ingin rasanya saat itu juga aku melenyapkanmu kembali dari hubungan ini, tapi kau sungguh berkepala batu.
Kau terlalu percaya diri pada cinta yang kau punya, hingga membuatku tak pernah berkesempatan mengucap kata pisah padamu.

***

16 Agustus 2008
“Elda harus bertahan ye dgn keadaan yg mungkin dak mendukung. Insya Allah dgn semua cobaan ini, hubungan kito bs lbh berarti.”
>> Sms ini masih ku simpan hingga detik ini.
Salut pada kekuatan hatimu. Kau masih berusaha menguatkanku padahal sesungguhnya berkali lipat kau harus menguatkan hatimu sendiri.
Sekali lagi, kau sungguh bodoh!

***

12 November 2008
Ini hari wisudaku, dan untuk pertama kalinya aku ingin KAMU yang mendampingiku, bukan dia yang sempurna.
Sebuah hadiah kecil darimu, aku menerima paket candle light dinner yg telah kau persiapkan hari sebelumnya.
Kita mulai berbagi tawa di hari bahagia ini, tepat di hari ultahmu yg ke-24 dan hari wisudaku.

***

28 Desember 2008,
Aku mulai mengingat tanggal-tanggal penting seperti hari itu, dimana keluargaku menggelar sebuah syukuran kecil atas wisudaku.
Aku memberanikan diri mengundangmu beserta orang tuamu, meski aku baru 1x bertemu mereka.

Diluar dugaan, kamu datang bersama kedua orang tuamu dan keponakanmu.
Dan untuk pertama kalinya, orang tua kita berkenalan.
Untuk pertama kalinya pula, aku bergidik melihat keseriusanmu padaku, di awal hubungan kita yang bahkan belum genap 1 tahun.

***

Aku tak pernah tau seperti apa rencana Tuhan atas hidupku.
Ketika sejak awal kedekatan kita, hampir semua orang berkomentar “kalian mirip”.
Ketika untuk pertama kalinya pada bulan Juni 2008 fotoku terpampang di milis, tempat kalian (yg sekarang juga jadi tempatku) berbagi informasi dan keceriaan, sebagian besar penghuni milis berkata “kalian mirip”.
Ah, masa iya aku harus berjodoh denganmu??? 

***

Aku tak pernah mengerti rencana Tuhan.
Makin hari aku tak lagi merasakan bangga ketika teman-temanku melihat aku dijemput dengan mobil mahal, atau ketika dinas aku dibawakan banyak makanan dari resto terkenal oleh seorang pria yang berkali-kali nomer ponselnya dicuri teman-temanku dari ponselku 🙁

Makin hari aku justru semakin sering merepotkanmu dengan selalu menelpon minta diantar-jemput, meski bebekmu belum juga berganti, dan kau dengan senang hati akan mengantar-jemputku, walau terkadang tabrakan dengan jadwal pentingmu.
Dan aku tak lagi malu ketika inisiatifmu mengantarkan aku makan siang hanya dengan sebuah nasi bungkus biasa saja.
Aku sadar, aku mulai menikmati perhatianmu yang ala kadarnya, tanpa dibuat-buat 🙂

***

Aku tak mengerti rencana Tuhan.
Ketika aku (hampir) dilamar olehnya dengan satu syarat : aku harus benar-benar lepas darimu.
Aku tau aku masih menyukainya.
Namun jauh di dasar hati, aku selalu berkata bahwa aku menginginkan sosok sepertimu untuk terus menemaniku.

Aku tak lagi pergi dengannya tanpa seizinmu, meski jika ku minta kamu pasti selalu memberikan izin.
Dan aku sungguh faham, si lelaki sempurna mulai terbakar cemburu padamu, tapi sedikitpun aku tak berusaha menenangkannya.

***

Aku masih tak mengerti dengan rencana Tuhan.
Ketika si lelaki sempurna membalasku dengan menghadirkan wanita lain di tengah kami, aku tak pernah tau melayang kemanakah cintaku yang dulu untuknya, demi Tuhan sedikitpun aku tak keberatan.

Dan aku tak percaya, ketika sosokku yang cuek dan tak pernah peduli keadaan orang lain, berubah menjadi si posesif yang selalu ingin tau tentang keberadaanmu, tentang ceritamu hari ini, meski aku selalu temukan jawaban tentang hari-harimu yang dipenuhi kerja keras yang membosankan.
Aku hanya ingin mendengar tentang kamu, kamu, dan kamu!

***

Aku mulai mengerti rencana Tuhan,
Ketika untuk pertama kalinya aku mengalami yang namanya kalah.
Saat itu aku gagal di tes tahap akhir CPNS Kota Palembang, orang pertama yang aku butuhkan untuk tenangkan gundahku adalah KAMU.

Aku benar-benar mulai mengerti rencana Tuhan,
Setelah hampir 10 bulan berada dalam kebimbangan, akhirnya aku mengambil sebuah langkah besar : “aku memutuskan hubungan dengannya”.
Dan hatiku perlahan mulai meyakini, ada sosok luar biasa di sisiku yang harus terus ku dampingi hingga masa memadam usia.

***

Jika boleh aku menyesal,
aku hanya akan menyesali rasaku padamu yang sungguh terlambat datang 🙁
Kenapa tak dari awal Tuhan titipkan cinta di hatiku untukmu??!

Ah sudahlah,
Mungkin rencana Tuhan memang seperti ini.
Tuhan mengupas dan menunjukkan satu per satu ketulusanmu padaku, agar ketika cinta ini tumbuh, Tuhan membuat rasaku tak kan pernah mati untukmu 🙂
Dan semua nyata terbukti dalam 3,6tahun ini, cinta yang kita punya tak pernah dan (semoga) tak akan pernah goyah oleh cobaan sederas apapun 😉

***

01 Juli 2011
Aku resmi menjadi istrimu kini dengan segenap cinta yang hanya milikmu seorang.
Cinta yang kupersembahkan padamu, kupastikan ia seperti BOLA : utuh, bulat, tidak terbagi, dan tidak bertepi.

Lewat ini, aku hanya ingin kau tau 1 hal : Cintaku tidak bermateri !!!
Aku tak berharap kau menjadi seperti dia atau siapapun sosok sempurna lainnya.
Aku hanya ingin kau seperti ini selamanya, menjadi kekasihku yang selalu bertahan : bertahanlah dalam sabarmu, bertahanlah dalam keyakinanmu, bertahanlah dalam cintamu untukku 🙂

Seperti jawabanku atas pertanyaan penceramah di hari resepsi kita, “mengapa aku memilihmu???”
Tanpa ragu-ragu aku mengeluarkan jawaban yang selama lebih dari 2 tahun ku pendam saja di hati :

>> “Aku selalu tau bahwa suamiku bukanlah sosok sempurna. Tapi sebanyak aku mengenal lelaki dalam hidupku, nyatanya dialah SATU-SATUnya lelaki LUAR BIASA di mataku.”

Setelah ini, setiap kamu meragukan cintaku, ingatlah selalu kisah lalu kita.
Aku memilihmu karna kamu memang layak untuk kupilih.
Aku mencintaimu karna kamu memang layak untuk kucintai.

“SELAMAT ULANG TAHUN BIYAH SAYANG

10 thoughts on “Selamat Ultah, Biyah Sayang :*

  1. sumpah. Terharu niann baco postingan kali ini. Sampe meneteskan air mata (bener loh).
    Namanya jodoh ya, sejauh appa pun bisa didekatkan, sedekat apapun bisa dijauhkan.
    Selamat ulang tahun buat @rdlimousin abinya elda, smg bertambahnya usia bisa semakin lebih dewasa, dan diberikan kemudahan mencari rezeki untuk keluarga. Aminn..

  2. makasih minda. atas pengertiannya, juga sudah menerima bi apa adanya. dan sudah menjadi bagian dari hidup bi.

    insya Allah kita bs mengarungi rumah tangga ini sampai akhir hayat kita.

    bi sayang mi 😉

  3. tulisan yang datang dari hati akan menyentuh hati kembali.
    Sekali lagi, tulisan kedua Elda yang membuatku haru biru. Mudah-mudahan diriku bisa segera menemukan sosok pendamping sejati juga ^_^

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *