Selamat Ulang Tahun, Adik Semata Wayangku :)

Waktu kecil dulu aku sering banget berantem sama temen-temenku. Aku suka diledekin, katanya aku ini bukan anak kandung ibu-bapakku.
Temen-temen bilang, kalo anak kandung itu pasti punya saudara, punya kakak, punya ayuk, punya abang, juga punya adek yang banyak.
Liat deh temen-temenku yang laen bahkan udah ada yang punya 3 adek.

Sementara aku??? Aku ga punya siapa-siapa πŸ™
Setiap hari aku mainnya cuma sama ibu-bapak.
Jam mainku pun sangat singkat, ga seperti temen-temenku yang bisa main seharian tanpa batas waktu.
Aku disibukkan dengan kegiatan selain bermain, ya TPA lah, ya sanggar lah, ya lomba-lomba lah, bahkan kelas 3 SD aku sudah diikutkan bimbel untuk anak kelas 4 SD (karena jaman dulu bimbel baru dibuka untuk anak kelas 4 ke atas aja).

Aku pengen banget punya adek…..:(

Alhamdulillah, Tuhan mendengar doaku, aku yakin ini juga pasti doa kedua orang tuaku.

Tepat di hari Jum’at, 8 Desember 1995, aku dikasih Tuhan seorang adik laki-laki yang gendutnya minta ampun.
Lahirnya aja 3,8kg dengan PB 52cm, ditambah dengan terjadinya perlengketan plasentaΒ (ari-ari) pada dinding rahim ibuku.
Wajar aja kalo ibu sempat pingsan beberapa jam dan perlu transfusi darah.

Semenjak kejadian itu, aku takut minta adek lagi sama ibu.
Aku juga takut sekali kehilangan adik semata wayangku yang akhirnya diberi nama Deri Putra Utama, yang artinya : Desember lahirnya putra utama/pertama (arti yang ga jelas yak) πŸ˜€

Sejujurnya, kami sulit sekali akur, hingga akhirnya aku masuk asrama untuk menempuh pendidikan bidanku.
Saat itu adikku baru naik ke kelas 5 SD.
Karena aku belum dapet izin pulang ke rumah selama 3 bulan pertama, ternyata bikin do’i kangen juga ya πŸ˜›
Waktu ibuku besuk ke asramaku (do’i ga ikut karna lagi ada les ceritanya), ibuku memberiku surat titipan darinya.

Aku baca tulisan yang sungguh carut-marut itu, dia memintaku untuk belajar yang rajin, menjaga diriku sebaik mungkin, jangan telat makan, dan jangan lupa sholat 5 waktu, begitu pesan yang ditulis dari tangan mungilnya.
Eh, dia adikku atau abangku sih??? Koq dewasa banget πŸ˜›

Selain surat itu, do’i menitipkan satu pcs jarum pentul (yang pake lingkaran itu lho), dan sebuah dalaman jilbab dengan warna kesukaanku (hijau muda), ibuku bilang harganya hanya Rp 3.000,-
Tapi itu hasil dia mengumpulkan uang jajannya selama aku di asrama, dan dibelinya sendiri di pasar lemabang (pasar dekat rumahku).
So sweeeetttttt…..Β 

Ku baca lagi tulisan tangannya dengan mata yang mulai berkaca.
Dia juga memberiku uang Rp 2.500,-
Katanya buat pegangan kalau-kalau uang yang diberi ibu kurang untukku bertahan di asrama.

Ya Tuhan, aku sungguh tak dapat lagi menahan air mataku. Teman-teman sekamarku yang ikut membaca surat itupun hampir semuanya ikut menangis.
Tahun 2005 uang segitu apa artinya sih???
Tapi ini pengorbanan seorang adik (laki-laki lho) berusia 10 tahun yang baru duduk di kelas 5 SD.
Aku yang sang kakak saja bahkan tidak pernah memberinya kado di hari ulang tahunnya πŸ™

Sejak itulah, kedekatanku dengan Adikku mulai terbina.
Setiap aku pulang dari asrama, aku mulai rajin mengajaknya jalan keluar, meski kadang hanya untuk sekedar makan bakso.

Aku mulai perduli dengan aktifitasnya di luar sekolah.
Aku mulai rajin datang ke setiap pertandingannya….Ya, sejak kelas 3 SD adikku menggeluti olahraga beladiri karate, sekarang statusnya di karate sudah di sabuk hitam (Dan I). Terhambat disini, karena untuk naik ke Dan II usianya minimal harus 17 tahun…Huaaaa, masih lama donk πŸ™

Do’i sempat buka ranting baru untuk mengajar bibit baru.
Ini salah satu yang membuat aku sangat bangga padanya, ada ya anak SMP yang ngajarin karate bahkan pada mahasiswa lho. Keren aja menurutkuΒ 
Sayang ranting ini harus ditutup, karena do’i harus beralih hati ke pencak silat.
Kenapa beralih hati???
Karena saat kelas 3 SMP, do’i dapet tawaran masuk Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) Jakabaring, tentu saja jika semua tes lulus.
Ini adalah sekolah didikan khusus atlet dan calon atlet dengan kualitas terbaik se-Indonesia, dan sayangnya di sekolah ini tidak memiliki cabang olahraga karate.

Ternyata semua tes dilahapnya dengan sangat-sangat baik.
Mulai dari lari cepat dengan jarak 14 kilometer yang diraihnya dengan rekor waktu tercepat, hanya sekian menit (kalo ga salah) ga nyampe setengah jam.
Dan beberapa tes lain yang menurutku itu adalah tes penyiksaan anak di bawah umur, ibuku sampai pucat pasih dan hampir pingsan menyaksikan buah hatinya licin bersimbah keringat dengan nafas yang sudah tak lagi beraturan.
Hanya pada tes kelenturan tubuh yang nilainya sempat jatuh, orang dia kenal olahraga sejak kecil banget, dan tubuhnya beneran udah six-packΒ gitu, gimana lagi bisa lentur πŸ™

Alhamdulillah, dia berhasil menjebol SONS dengan posisi teratas.
Dan ternyata, dari ratusan peserta tes se-Sumsel, hanya 4 orang yang diterima di cabor pencak silat.
Sesuatu ya

Selain beladiri, adikku sangat mencintai renang.
Ya karena sejak kelas 1 SD dia emang ikut kursus renang di Pusri, makanya jago πŸ™‚

Ingat saat main banana boat tempo hari, mereka berdua ini (suami & adikku) sama-sama jago renang, dan aku yang renangnya gaya batu (aku bisa tenggelam meski sudah pake pelampung, saking paniknya kalo sudah jatuh di air).
Nah mereka berdua ini, niatnya sama-sama ingin menyelamatkanku karena khawatir aku bakal panik, secara ga sadar suamiku tertendang pada kemaluanΒ adikku, tapi adikku masih tetap bergegas renang menuju diriku.
Aku senang ada 2 pria gagah yang selalu siaga melindungiku, meski pas udah di atas adikku meringis juga karena kemaluannya ngilu, hihi πŸ˜›

Sekarang dia duduk di kelas 11 SONS atau kelas 2 SMU, tentu saja jurusan IPS, karena di sana memang hanya ada 1 jurusan itu.
Usianya tepat 16 tahun hari ini.
Dan tentu saja ia semakin dewasa dan bijak πŸ™‚

Jika ingin mengenal watak adikku, dia persis seperti suamiku.
Mereka tipe pria yang bicara seadanya, dingin, dan tidak suka beramah-tamah dengan sembarang orang.
Sekilas akan terkesan sangat cuek dan pendiam, tapi jika menjadi bagian dari hidup mereka, maka nyawapun akan dikorbankannya demi melindungi orang-orang terdekatnya.

Kemarin, sebuah sepatu sport baru sudah ku persiapkan untuknya (foto menyusul).
Aku tau sepatu itu sudah hampir 2 bulan ini diidamkannya, tapi ga berani bilang sama ibu-bapak (karena sifat kami memang tidak pernah terbiasa meminta, meskipun pada orang tua sekalipun).
Alhamdulillah modo-modi daganganku laris, Jadi, sengaja kupersembahkan surprise kecil ini untuk saudara semata wayangku tercinta ini.

Selamat Ulang Tahun, Ayah Mput πŸ™‚
Kami semua mencintaimu

 

Berikut foto-foto adik semata wayangku itu, cekidot πŸ˜‰

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *