Sebagai seorang tenaga kesehatan, khususnya Bidan, saya tentu seringkali mendapat beragam pertanyaan dari beberapa pasien-pasien saya seputar kendala dalam pemberian ASI Eksklusif.
Banyaknya pertanyaan seputar kendala pemberian ASI eksklusif menunjukkan bahwa memang tak mudah menjadi “breastfeeding parents”, tapi tak mudah bukan berarti harus menyerah seketika, karena Tuhan menciptakan masalahnya beserta solusinya, hanya saja kita memang dituntut agar lebih bersabar dan bertekad keras mencari solusinya.
Berikut beberapa pertanyaan yang sering saya dapati di lapangan :
Q : ASI saya sedikit bahkan hampir tidak keluar.
A : Tetap semangat bu, ada banyak booster ASI, mulai dari yang bentuknya tablet, jamu, sampai yang lezat seperti susu. Juga ada banyak sekali macam sayuran yang bisa menjadi booster ASI.
Sementara ibu berjuang untuk memproduksi ASI, bayi ibu akan tetap tahan berpuasa selama 3 hari di awal kelahirannya, begitu luar biasa bukan Allah menyempurnakan ciptaan-Nya, Subhanallah 🙂
Q : ASI saya kurang, anak saya menangis terus meraung-raung karena lapar.
A : Wah, kontak batin ibu & anak benar-benar luar biasa ya :)… Tapi bu, bayi menangis tidak selalu karena lapar.
Bisa jadi popoknya basah, diapersnya penuh, suhu ruang kepanasan atau kedinginan, bayi butuh kenyamanan seperti pelukan hangat, minta digendong, atau mungkin ada bagian tubuhnya yang sakit, maklumlah bayi yang baru lahir juga sama sakitnya seperti kita, mereka kan juga harus berjuang keluar melalui pintu sempit untuk bisa melihat dan membahagiakan orang tuanya.
Alangkah lebih baiknya jika perjuangan keras mereka kita hadiahi dengan tekad yang keras pula untuk memberikan yang terbaik, salah satunya adalah ASI eksklusif 🙂
Q : Anak saya minumnya banyak, sudah dimimik’in tapi tetap saja mengecap-ngecap mencari mimik, makanya harus ditambah sufor.
A : Wah, itu artinya refleks hisap anak ibu sungguh sangat baik, akan sangat sayang sekali jika kepintaran sang anak tidak diiringi dengan kepintaran sang ibu menyikapinya 🙂
Jangan takut ASI kurang, kebutuhan minum bayi baru lahir hanya 180cc/hari, dan dijamin jika ibu rajin menyusui maka kebutuhan bayi insyaAllah akan terpenuhi dengan baik, karena semakin sering bayi menghisap semakin deras pula ASI keluar 🙂
Q : Puting saya kecil bahkan tidak muncul sama sekali.
A : Tenang ibu, sekarang sudah banyak sekali jualannya puting palsu, tujuannya ya untuk membantu ibu-ibu yang punya semangat menggebu untuk menyusui namun terhalang masalah fisik pada puting, sekaligus merangsang agar puting ibu keluar seiring dengan semakin seringnya bayi menghisap 🙂
Q : Anak saya tidak bisa menghisap.
A : Jangan putus asa ibu, peraskan ASI ibu, taruh di gelas atau botol steril, berikan ASI pada bayi dengan menggunakan sendok.
InsyaAllah seiring dengan bertambahnya usia bayi, refleks hisapnya perlahan akan jauh lebih baik 🙂
Q : Puting saya lecet dan berdarah.
A : Tidak apa-apa bu, nanti semakin sering bayi mimik lecetnya akan sembuh sendiri, karena obat paling mujarab ya air liur bayi dan tetesan ASI yang keluar itulah.
Yang sabar ya bu, berjuang menahan sakit sedikit demi buah hati tercinta 🙂
Q : Bagaimana dengan ibu yang tidak sehat atau mengidap suatu penyakit?
A : Na’udzubillah ibu, jangan suka berandai-andai suatu yang buruk karena Allah Maha Mendengar.
Ibu yang diizinkan untuk tidak menyusui dengan alasan medis atau berpenyakit hanya ibu dengan HIV positif atau dengan kata lain sang ibu menderita AIDS.
Q : Saya kerja di luar rumah, tidak mungkin bisa memberikan ASI eksklusif pada bayi.
A : Pasti bisa koq bu, ibu bisa memilih alternatif untuk memerah ASI, namanya ASIp (ASI perah).
Sebagai catatan ketahanan ASIp :
* ASI dapat bertahan dalam suhu ruangan (maksimal 25 derajat Celcius) selama 6-8 jam.
Suhu ruangan lebih dari 25 derajat Celcius tidak aman untuk menyimpan ASI.
* ASI yang disimpan dalam wadah khusus (tas atau termos) yang diselubungi es batu atau es balok dapat bertahan selama 24 jam.
* jika disimpan di lemari es, bisa tahan 2X24 jam.
* jika disimpan di dalam kulkas, pada suhu 4 derajat Celcius, ASI dapat bertahan selama ±5 hari.
* jika disimpan di freezer dalam kulkas, pada suhu -15 derajat Celcius, ASI dapat bertahan selama ± 2 minggu
* Jika menggunakan kulkas yang freezer-nya terpisah (memiliki pintu tersendiri) atau di bagian dalam freezer, bukan di dekat pintu , dapat bertahan selama ± 3-6 bulan.
Q : Ah itu kan teorinya, pada prakteknya pasti akan sulit merealisasikannya.
A : Betul ibu, di luar profesi saya sebagai tenaga kesehatan yang tentu saja sangat mendukung dan menganjurkan ASI ekslusif, saya pribadi pun baru saja menjadi orang tua dari seorang bayi perempuan yang saat ini berusia 6 bulan.
Alhamdulillah sudah 6 bulan berlalu, dan sejauh ini saya terbilang cukup sangat sukses memberikan ASI eksklusif pada buah hati tercinta, namun kesuksesan ini pun bukan tanpa hambatan seperti yang orang kira….Perlu usaha keras untuk menajdikan putri saya seorang sarjana ASI eksklusif seperti sekarang ini.
Dan jika saya bisa, saya yakin semua ibu pun pasti bisa melakukannya 🙂
***
Saya berpendapat, kesempurnaan seorang wanita bukan hanya ketika ia telah mampu menjadi seorang istri dan ibu, tetapi ketika ia mampu menahan keegoisan dirinya demi memenuhi kewajibannya terhadap anak, seperti yang sudah tersurat dalam Q.S.Al-Baqarah:233, Q.S.Luqman:14, Q.S.Al-Ahqaf:15, Q.S.Al-Qoshosh:12-13, dan didukung pula oleh hadist sahih serta As-sunnah.
Memang amat sangat sulit sekali untuk mempraktekkan semua teori yang tertulis di buku kuliah saya dulu.
Tapi semua alasan, semua pembenaran, semua kalimat negatif dan sikap pesimis yang saya terima dari lingkungan tidak menyurutkan langkah saya untuk memberikan yang terbaik bagi putri tercinta.
Ketika 1.000 alasan datang untuk mengajak saya menjadi orang gagal, maka saya menghadirkan 100.000 jalan untuk membuktikan bahwa saya layak untuk menang 🙂
Seperti yang selalu diajarkan ibu saya sejak saya kecil :
Jika kita MAU, akan ada 1000 jalan
Jika kita TIDAK MAU, akan ada 1000 alasan
terimakasih bu..
catatan ini telah memberi motivasi saya sebagai ibu baru tuk memberikan ASI esklusif pd bayi saya. 🙂
Alhamdulillah bu…sy ingin berbagi pengalaman.sy seorang ibu rmh tangga dan sy jg seorng karyawan swasta,sy memp bayi yg saat ini berusia 9 bln..sy sngt bersyukur krn sampai saat ini sy msh bisa memberikan asi eksklusif thdp bayi sy ditengah2 kesibukan sy.setiap hr di kantor sy peras asi sy..semangat ya ibu,pasti kita bisa memberikan yg terbaik bt buah hati kita…:-)
asi saya keluar pada awal melhirkan sampai dengan 3 bulan saya kerja tiba2 air susu saya tidak keluar bagaimana solusinya agar asi saya keluar lagi terima kasih solusinya